Masjid bergaya Tiongkok yang terletak di
pinggir jalan Raya Pandaan ini nampak megah. Halaman yang luas dan banyak
tanaman disekelilingnya makin menambah keasriannya. Masjid Cheng Ho Pandaan
gaya arsitekturnya mengadopsi dari Masjid Cheng Ho Surabaya yang lebih dulu
menjadi ikon pariwisata.
Masjid Cheng Ho Pandaan Pasuruan yang
didirikan Pemkab Pasuruan setiap malam didatangi jamaah untuk sholat kurang
lebih 500 orang. Bupati Pasuruan saat membangun Masjid Cheng Ho Pandaan
menginginkan sebuah tanda pada pengguna jalan untuk mampir menikmati keindahan
alam Pasuruan. “Makanya kami memilih Masjid Cheng Ho Surabaya sebagai
inspirasinya,” jelas Buang Abu Hasan.
Masjid Cheng Ho Pandaan mulai dibangun
tahun 2003 dengan luas bangunan 50 x 50m, dua lantai. Diresmikan 2007 dan mulai
digunakan 2006. Masjid Cheng Ho Pandaan Pasuruan tersebut menurut rencana akan
ditambahkan berbagai kios menjual aneka souvenir dan makanan. Namun disisi
samping nampak bangunan megah sebuah restoran tapi terlepas dari Masjid Cheng
Ho Pasuruan.
Saat istirahat di Masjid Cheng Ho Pandaan
banyak penjaja makanan seperti jamu gendong, jagung rebus, dan lain sebagainya.
Jamaah yang datang dari luar kota tak jarang duduk sambil menikmati hawa dingin
Masjid Cheng Ho Pandaan.
Lantai dasar Masjid Cheng Ho Pandaan
digunakan untuk ruang pertemuan yang disewakan, namun bagi jamaah yang ingin
tidur sejenak dipersilahkan di ruang tersebut. Lantai dua khusus sholat dan
tidak boleh digunakan untuk tiduran. Sesekali coba datang ke Masjid Cheng Ho
Pandaan yang asri. Beribadah sejenak sambil merasakan hawa dingin menusuk
tulang.
Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho
Palembang, Sumatera Selatan.
Lokasi masjid yang diberi nama Masjid Al
Islam Muhammad Cheng Ho itu dibangun sekitar 3 kilometer dari pusat kota
Palembang. Dana pembangunan berasal dari kalangan Muslim etnis China di
Palembang.
Arsitektur masjid kental dengan nuansa
arsitektur China. Warna merah mendominasi dinding masjid. Bentuk atap pun
melengkung ke atas di keempat sisinya. Bentuk menara masjid itu mirip dengan
bentuk pagoda.
Bangunan masjid berukuran 25 x 25 meter itu
berdiri di atas tanah 4.990 meter persegi. Pembangunan masjid dengan biaya Rp 4
miliar itu dimulai tiga tahun lalu saat peringatan 600 tahun pelayaran Cheng
Ho.
Masjid yang baru diresmikan Agustus 2008
itu digunakan untuk kegiatan ibadah, dan pada bulan Ramadhan dilakukan pula
buka bersama dan shalat tarawih setiap hari, ceramah-ceramah agama, serta
tadarus bersama Ahlul Quran Palembang pimpinan KH Ahmad Nawawi Dencik Al Hafiz.
Setiap Sabtu subuh diisi dengan kajian fikih bersama Habib Umar Asegaf dari
Cisarua.
Dana pembangunan masjid Cheng Ho berasal
dari masyarakat etnis China di Sumsel yang memeluk agama Islam. Mereka
bergabung dalam Pembina Iman Tauhid Indonesia yang dulu dikenal sebagai
Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (sama-sama disingkat PITI). Jumlah anggota
PITI Sumsel saat ini sekitar 4.000 orang.
Foto-Foto
Masjid Cheng Ho Pandaan

0 Comments