Pintu Gerbang Kawasan Utara Indonesia
Masjid Agung Natuna merupakan bagian dari Kompleks Gerbang Utaraku, kawasan yang dipersiapkan sebagai pusat pemerintahan dan bisnis Natuna di wilayah Ranai yang menjadi ibukota Kabupaten Natuna, tidak hanya itu, masjid ini juga menjadi titik pusat kawasan tersebut.
Selain kemegahan bangunannya, pemandangan Gunung Ranai yang menjadi latar belakang masjid ini menambah keindahan masjid secara keseluruhan. Masjid ini juga dapat terlihat dari pesawat yang akan mendarat di Bandara Ranai, sehingga dengan kata lain, keberadaan masjid ini bagaikan sambutan selamat datang kepada siapa pun yang berkunjung ke kota tersebut.
Melihat bentuk bangunan masjid ini tak dapat dimungkiri kemegahan kubah yang dibalut aksen warna hijau berpadu garis silang berwarna kuning sangat mencolok.
Kubah terdiri dari 20 kubah yang disusun pada tiga tingkatan. Pada puncak tertinggi terdapat satu kubah utama yang melambangkan Ihsan, bagian kedua terdapat enam kubah sebagai simbol rukun Iman dan 12 kubah ketiga melambangkan Maulid Nabi Muhammad Saw.
Pemandangan luar masjid juga dilengkapi dengan empat menara megah di keempat sisinya sebagai makna dari empat sifat dari empat sahabat Rasulullah Saw. Adapun tinggi kubah adalah 17 meter sesuai dengan jumlah rakaat shalat wajib dalam sehari.
Pada bagian dalam, masjid ini memiliki aura pemandangan yang cukup kontras. Bagian tengah ruang diterangi oleh cahaya alami yang bersumber dari kubah masjid, sedangkan pada bagian tepi yang tertutup oleh keberadaan lantai dua memberi kesan berbeda karena pencahayaan yang lebih temaram. Perbedaan nuansa pencahayaan ini memberi kesan perjalanan ibadah yang menuju satu titik terang kebesaran Sang Pencipta.
Pemaknaan tata cahaya ini semakin ditegaskan dengan pencahayaan yang berasal dari dua pintu utama di sisi kanan dan kiri ruangan dengan menghadap ke arah kiblat sehingga mengarahkan nuansa ruang menjadi terfokus pada sumber cahaya Ilahi.
Bagian yang juga cukup mendominasi visual bagian dalam masjid adalah mihrab. Mihrab berbentuk geometrika ruang lengkung dengan kesan bentuk lancip pada pertemuan kedua sisinya dan latar belakang yang terbuat dari bahan kayu dengan bentuk yang cukup besar, membuat mihrab terlihat menjadi aksen yang sengaja dibuat sebagai sentra visual bagian dalam masjid.
Keindahan interior masjid juga tampak dari kesinambungan tanpa batas antara ornamen, seperti dalam ornamen seni Islam dan konstruksi seni ruang merupakan perpaduan antara modul-modul, relung-relung, tiang-tiang, bukaan cahaya, dan lain-lain.
Sementara plaza Masjid merupakan kesatuan desain bangunan dengan lansekap yang sangat luas sehingga mampu menunjang kegiatan besar seperti, MTQ, shalat ied, qurban, manasik haji, pameran dan kegiatan lainnya.
0 Comments