Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari di Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Sabtu (15/4/2017). Masjid ini merupakan masjid raya di Jakarta Barat yang akan menjadi ikon wilayah.
Peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan masjid raya tersebut dilakukan Jokowi saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 26 September 2014. Masjid dibangun di atas lahan milik Pemprov DKI seluas 2,4 hektare untuk area masjid dengan 2 lantai.
"Jakarta Pusat ada Masjid Istiqlal, Jakarta Selatan ada Masjid Al-Azhar, Jakarta Utara ada Islamic Centre, dan Jakarta Timur ada Masjid At-Tien. Jakarta Barat nanti ada Masjid Raya Jakarta," ujar Jokowi saat itu.
Masjid yang menelan anggaran pembangunan Rp 164 miliar itu dirancang dengan nuansa ornamen Betawi. Selain ornamen Betawi, masjid ini dibangun dengan konsep lima menara yang melambangkan rukun Islam.
Ada 6 anggota yang bergabung dalam tim proyek pembangunan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, yang diketuai Adhi Moersid. Dia beserta tim mengerjakan rancangan masjid pada 2013. Saat itu, Gubernur Jokowi ingin Jakarta memiliki masjid raya.
Adhi mengatakan Masjid Nabawi di Madinah menjadi inspirasinya dalam merancang Masjid Raya Jakarta. Nabi Muhammad SAW menggunakan masjid tak hanya sebagai tempat beribadah. Sebab itu, masjid raya dibangun dengan sejumlah fasilitas di dalamnya yang dapat menyokong beragam kegiatan.
"Masjid Madinah itu bukan hanya tempat ibadah. Masjid Raya Jakarta sekaligus menjadi tempat sosial. Ada ruang serbaguna, ruang rapat besar, ada ruang komisinya. Ruang seminar, ruang pendidikan, ruang posyandu, puskesmas, koperasi, warung koperasi. Ruang pengelola. Pengelola penting. Dia harus ada manajemen pengelola yang benar," ujar Adhi saat ditemui di kantornya, di Jalan Cikini IV Nomor 22, Jakarta Pusat, Kamis (9/3).
Masjid ini mengadopsi konsep rumah bapang khas Betawi. Dengan atap segitiga dan ornamen gigi balang. Bentuk bangunan membentuk huruf 'T', dengan bagian tengah khusus tempat ibadah.
Bagian sayap bangunan khusus untuk fasilitas lain. Di bagian tengah terdapat satu segitiga besar dan empat segitiga kecil pada bagian depan. Masjid ini memiliki 2 menara di depan, 2 di sayap kanan, dan 1 di sayap kiri.
Masjid yang dapat menampung 12.500-13.000 jemaah ini juga mengusung konsep keterbukaan, keragaman, kebersamaan, dan religius. Selain itu, kawasan masjid mengusung konsep green building atau ramah lingkungan dalam pembangunannya.
"Yang kita perhatikan adalah KDH, koefisien dasar hijau. Jadi masjid ini masih memiliki halaman yang luas. Yang memungkinkan untuk kita garap. Masjid akan memiliki karang kitri. Itu kebon tradisional Indonesia. Biasanya orang menyediakan sedikit halaman untuk menanam sayur, bumbu, tanaman obat, dan sebagainya," ujar Adhi.
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dijadikan nama Masjid Raya Jakarta ini. Sebelumnya ada beberapa nama yang diusulkan kepada Jokowi dan mengerucut hingga dipilihlah KH Hasyim Asy'ari.
(nkn/try)
Peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan masjid raya tersebut dilakukan Jokowi saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 26 September 2014. Masjid dibangun di atas lahan milik Pemprov DKI seluas 2,4 hektare untuk area masjid dengan 2 lantai.
Jokowi saat ground breaking masjid raya KH Hasyim Asy'ari pada 2014. Foto: Dok. Dinas Perumahan DKI Jakarta
|
"Jakarta Pusat ada Masjid Istiqlal, Jakarta Selatan ada Masjid Al-Azhar, Jakarta Utara ada Islamic Centre, dan Jakarta Timur ada Masjid At-Tien. Jakarta Barat nanti ada Masjid Raya Jakarta," ujar Jokowi saat itu.
Masjid dibangun dengan konsep ornamen Betawi. (Arief Ikhasanuddin/detikcom)
|
Masjid yang menelan anggaran pembangunan Rp 164 miliar itu dirancang dengan nuansa ornamen Betawi. Selain ornamen Betawi, masjid ini dibangun dengan konsep lima menara yang melambangkan rukun Islam.
Proses pembangunan masjid KH Hasyim Asy'ari. (Dok. Dinas Perumahan DKI Jakarta)
|
Ada 6 anggota yang bergabung dalam tim proyek pembangunan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, yang diketuai Adhi Moersid. Dia beserta tim mengerjakan rancangan masjid pada 2013. Saat itu, Gubernur Jokowi ingin Jakarta memiliki masjid raya.
Konsep pembangunan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari. (Dok. Dinas Perumahan DKI Jakarta)
|
Adhi mengatakan Masjid Nabawi di Madinah menjadi inspirasinya dalam merancang Masjid Raya Jakarta. Nabi Muhammad SAW menggunakan masjid tak hanya sebagai tempat beribadah. Sebab itu, masjid raya dibangun dengan sejumlah fasilitas di dalamnya yang dapat menyokong beragam kegiatan.
"Masjid Madinah itu bukan hanya tempat ibadah. Masjid Raya Jakarta sekaligus menjadi tempat sosial. Ada ruang serbaguna, ruang rapat besar, ada ruang komisinya. Ruang seminar, ruang pendidikan, ruang posyandu, puskesmas, koperasi, warung koperasi. Ruang pengelola. Pengelola penting. Dia harus ada manajemen pengelola yang benar," ujar Adhi saat ditemui di kantornya, di Jalan Cikini IV Nomor 22, Jakarta Pusat, Kamis (9/3).
Jokowi saat meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari. (Ibnu Hariyanto/detikcom)
|
Masjid ini mengadopsi konsep rumah bapang khas Betawi. Dengan atap segitiga dan ornamen gigi balang. Bentuk bangunan membentuk huruf 'T', dengan bagian tengah khusus tempat ibadah.
Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari tampak dari bagian atas. (Muhammad Abdurrosyid)
|
Bagian sayap bangunan khusus untuk fasilitas lain. Di bagian tengah terdapat satu segitiga besar dan empat segitiga kecil pada bagian depan. Masjid ini memiliki 2 menara di depan, 2 di sayap kanan, dan 1 di sayap kiri.
Masjid yang dapat menampung 12.500-13.000 jemaah ini juga mengusung konsep keterbukaan, keragaman, kebersamaan, dan religius. Selain itu, kawasan masjid mengusung konsep green building atau ramah lingkungan dalam pembangunannya.
Jokowi saat meresmikan Masjid KH Hasyim Asy'ari. (Ibnu Hariyanto/detikcom)
|
"Yang kita perhatikan adalah KDH, koefisien dasar hijau. Jadi masjid ini masih memiliki halaman yang luas. Yang memungkinkan untuk kita garap. Masjid akan memiliki karang kitri. Itu kebon tradisional Indonesia. Biasanya orang menyediakan sedikit halaman untuk menanam sayur, bumbu, tanaman obat, dan sebagainya," ujar Adhi.
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dijadikan nama Masjid Raya Jakarta ini. Sebelumnya ada beberapa nama yang diusulkan kepada Jokowi dan mengerucut hingga dipilihlah KH Hasyim Asy'ari.
0 Comments