Subscribe Us

header ads

Mesjid Nurul Iman kota Padang, Sumatera Barat‎

Masjid Nurul Iman, Kota Padang
Propinsi Sumatera Barat dengan Ibukotanya di Kota Padang, merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang di anugerahi keindahan alam yang luar biasa serta adat istiadat yang begitu kental dengan Syariat Islam. Masyarakat negeri Minangkabau ini secara tradisi turun temurun mewarisi dan mewariskan falsafah “hidup bersanding adat, adat bersanding Syara’, Syara’ Bersanding Kitabullah”. Sehingga tak mengerankan bila seantero tanah minangkabau bertabur Masjid dan surau, dari pusat kota Padang hingga ke pusat pertanian di tengah pesawahan akan dengan mudah ditemui masjid ataupun surau.

Di kota Padang sendiri terdapat begitu banyak masjid, salah satunya sudah pernah di posting di blog ini adalah masjid Ganting yang merupakan masjid tertua di kota Padang. Dan kali ini kita akan mebahas Masjid Nurul Iman yang merupakan Masjid terbesar saat ini di kota Padang. Gelar sebagai masjid terbesar di kota Padang ini sepertinya segera akan berahir manakala nanti masjid Mahligai Minangkabau yang sedang dibangun selesai dikerjakan.

Alamat dan Lokasi Masjid Raya Nurul Iman Padang

Masjid Nurul Iman berada di pertigaan Jalan Imam Bonjol dan Jalan MH Thamrin di pusat kota Padang. Tak menherankan bila kemudian ada perbedaan penulisan nama jalan tempat masjid ini berada dalam beberaba blog internet yang mengulas masjid Nurul Iman ini.


Sejarah Masjid Nurul Iman Kota Padang

Era awal pembangunan

Perjalanan sejarah Masjid Nurul Iman Kota Padang ini cukup berliku liku mulai dari pertama dibangun kemudian beberapa kali mengalami kerusakan parah hingga nyaris hancur sampai ahirnya bermetamorfosis ke bentuknya yang kini kita lihat begitu indah dan megah serta menjadi salah satu ikon kota Padang.

Pembangungan masjid Nurul Iman dimulai tanggal 26 September 1958 dengan dari Kepala Operasi Kodam III/ 17 Agustus, ketika itu Propinsi Sumatera Barat dibawah pemerintahan Gubernur Kaharudin Datuk Rangkayo Baso (Menjabat 1958~1965) dan juga sumbangan dari Menteri agama saat itu. Lahan untuk masjid ini seluas 1,18 hektar bangun masjid nya sendiri berlantai dua dengan masing-masing seluas 2.674 M2 dan berada di pusat kota Padang.

Aerieal View Masjid Nurul Iman Padang (Foto dari Panoramio) 
Masa Orde Lama

Sepanjang masa orde lama, pembangunan masjid ini berjalan begitu lamban sampai akhirnya ter­bengkalai. Baru pada tahun 1966 Paska Gerakan 30 September/PKI, pembangunan masjid ini dibantu pemerintah. Dan sejak itu Gubernur berikutnya Harun Zain (Menjabat 1967~1977) bisa lebih nyaman melanjutkan pembangunan Masjid Nurul Iman. Namanya pun sudah berganti jadi Nurul Iman. Ditetapkan dengan SK Gubernur Sumbar No Kemasj.025/GSB/66 tanggal 10 Maret 1966.  Penyelesaian pembangunan masjid ini ketika itu menghabiskan dana sekitar Rp. 300 juta, selain dari dana yang berasal dari jemaah juga mendapat uluran tangan pemerintah. Presiden Soeharto mengirimkan sumbangan sekitar Rp 40 juta untuk membantu pembangunan masjid ini.

Dihajar Ledakan Bom

Tahun 1976 masjid ini sudah mendekati penyelesaian ahir dan sudah difungsikan untuk sholat jum’at, meskipun proses penyelesaian tahap ahir masih terus dikerjakan. Namun dua tahun kemudian masjid yang sudah menjadi kebanggaan Masyarakat kota Padang ini lagi lagi mengalami pengalaman buruk.

Foto Masjid Nurul Iman dalam format infra merah (@duplicatedreality)
11 November 1976 pukul 22.20 malam hari, sebuah ledakan bom merusak masjid ini. Berdasarkan keterangan dari pihak keamanan dibawah Pangkomkamtib Sudomo disebutkan bahwa Imzar Zubil, dari Komando Jihad yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Masih menurut pihak keamanan, bom tersebut sepertinya di atur untuk meledak ketika pelaksanaan ibadah sholat Jum’at ke-esokan harinya, namun bom tersebut meledak lebih dini, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Ledakan bom tersebut menyebabkan loteng mesjid di lantai satu berantakan sepanjang 30 x 2 meter. Jendela kaca di beberapa bagian pecah, sementara lobang angin (ventilasi) lantai dua menjadi bolong selebar satu meter persegi. Meski sempat ditutup sementara untuk penyelidikan, namun menjelang waktu sholat jum’at masjid ini kembali dibuka untuk umum. Sampai kini pelaku bom tersebut belum pernah berhasil ditangkap oleh pihak berwenang.

Foto bangunan lama masjid Nurul Iman
(@maryulismax)
Renovasi yang terbengkalai

Ketika Propinsi Sumatera Barat dibawah pimpinan Gubernur H. Zainal Bakar SH (2000~2005) masjid ini di rombak total. Atas kebijakan beliau masjid ini rencananya dibongkar untuk membuatnya menjadi lebih besar dan indah, namun sampai masa jabatan beliau berahir, proses pengerjaan masjid ini malah terkesan terbengkalai. Proses peribadatan terganggu dan memicu kekecewaan berbagai kalangan.  Sampai masa peralihan tugas gubernur Sumbar dari H. Zainal Bakar SH dengan Gamawan Fauzi (menjabat 2005~2009), masjid itu sudah dibongkar sebagian. Akibatnya Masjid Nurul Iman beberapa waktu lamanya tidak bisa digunakan.

Di tahun kedua pemerintahan Gunernur Gamawan Fauzi dan Wakil Gubernur Marlis Rahman, Masjid Nurul Iman akhirnya dapat berdiri kukuh kembali dengan perubahan arsitektur dan penggunaan aplikasi struktur bangunan tahan gempa. Sejumlah 18,4 miliar rupiah dana dari APBD propinsi sumar dikucurkan pemerintah untuk menylesaikan renovasi total masjid ini.
Ketika diresmikan oleh Wapress Yusuf Kalla Menara Masjid ini di tutup dengan 
Spanduk besar seperti ini (foto @ nuraina.com)
Diresmikan oleh Wapres Jusuf Kalla

Dan pada tanggal 7 Juli 2007, proses renovasi total masjid ini diresmikan oleh Wakil Presiden, M Jusuf Kalla. Saat upacara peresmian tersebut sebenarnya masjid ini belum sepenuhnya rampung. Bangunan Menara lama masih dalam proses pengerjaan untuk dibuat lebih tinggi dan lebih indah, namun karena upacara peresmian sudah akan dilaksanakan, panitia kemudian menutup bangunan tersebut dengan sepanduk besar bergambar foto Wapres beserta istri, poster tersebut yang kemudian menjadi bahan candaan Pak Kalla kepada Bu Mufidah (istri beliau) dan panitia pembangunan Masjid serta gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi.
Dan ini bentuk menara masjid yang lama tanpa cover spanduk 
Istighotshah Pemilu

Satu hal yang cukup unik dilaksanakan di masjid Nurul Iman Kota Padang ini adalah Istihostshah Pemilu, seperti yang dilakukan dalam rangka menghadapi Pemilu legislatif 9 April 2009 yang lalu, Pemerintah Kota Padang melaksanakan doa Istighotsah di masjid Nurul Iman, Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari peertemuan dengan para mubalig  se Kota Padang, Poltabes dan MUI.

Peserta doa Istighotsah terdiri dari para Caleg, 763 Caleg di Kota padang, yang akan memperebutkan 45 kursi. Tujuan dari acara tersebut adalah untuk memberikan bekal kepada para Caleg agar bertarung dan bersaing dengan sehat dan adil serta siap untuk jadi pemenang dan juga siap menerima kekalahan secara ksatria.
Kerusakan masjid Nurul Iman Paska Gempa (foto @ www.eqclearinghouse.org)
Dihantam Gempa

Dua tahun setelah diresmikan oleh Pak Kalla, Masjid ini kembali mengalami kerusakan akibat gempa. 30 September 2009, Gempa bumi dasyat  meluluhlantakkan kota Padang dan sekitarnya. Sistem tahan gempa yang di-aplikasikan terhadap struktur masjid ini benar benar di uji ketangguhannya, dan Alhamdulillah meski Kota Padang luluh lantak dihajar gempa, termasuk bangunan disekitar Masjid Nurul Iman, masjid ini masih berdiri kokoh meski mengalami beberapa kerusakan disana sini.

Bangunannya sendiri secara kons­truktif tidaklah banyak mengalami kerusakan. Hanya saja dinding dan bagian lantai di lantai II mengalami kerusakan. Dan memerlukan per­baikan yang agak serius. Masjid ini merupakan satu dari 608 unit tempat ibadah di Sumbar yang rusak berat dan banyak di antaranya rata dengan tanah akibat guncangan gempa.
Mihrab Masjid Nurul Iman sebelum Gempa (foto @ www.eqclearinghouse.org)
Evaluasi oleh Mahasiswa Stanford University

Paska gempa yang melanda kota Padang pada tanggal 30 September 2009 tersebut, di bulan Oktober tahun yang sama beberapa mahasiswa Stanford University melakukan evaluasi terhadap bangunan Masjid Agung Nurul Iman Padang sebagai bagian dari studi dan evaluasi struktur bangunan terhadap tsunami di Padang. Berbekal foto foto Masjid Agung Nurul Iman sebelum bencana gempa bumi serta kondisi masjid yang mengalami kerusakan paska gempa, serta beberapa gambar struktur bangunan yang masih ada. Hasil evaluasi tersebut menyebutkan bahwa struktur tahan gempa masjid ini bejerja dengan baik.

Arah Kiblat Masjid Sudah tepat

Ketika sedang marak berita tentang telah bergesernya arah kiblat masjid masjid Indonesia di tahun 2010 lalu, Ketua Harian Mesjid Nurul Iman, Yufni Faisal mengatakan arah kiblat Nurul Iman sudah tepat, karena ditetapkan saat dibangun berdasarkan kajian ilmu falak atau ilmu tentang arah kiblat yang dilakukan ahli falak, sehingga tidak perlu untuk mengatur ulang arah kiblat di Masjid Nurul Iman Kota Padang ini.


Proses pembangunan menara masjid Nurul Iman (foto @antara sumbar)
Dua tahun Paska Gempa

Sejak gempa di tahun 2009 itu memang agak susah me­ngajukan bantuan ke pemerintah, lantaran begitu banyaknya fasilitas umum yang rusak parah di seantero kota Padang dan umumnya di Sumatera Barat. Dengan demi­kian alokasi anggaran untuk reha­bilitasi dan rekonstruksipun menjadi sangat selektif.  Akibatnya cukup lama kerusakan masjid ini belum diperbaikai.

Baru pada tahun 2011, DPRD Sumbar menyetujui anggaran dana bantuan perbaikan masjid Nurul Iman masuk dalam APBD 2011. Dana yang di alokasikan sebesar Rp. 5 miliar (lima milyar rupiah), semuanya untuk proses perbaikan menyeluruh Masjid Nurul Iman.  Sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Sumbar, H. Leonardy Har­mai­ni.

Puing puing bangunan yang berserakan disekitar masjid Nurul Iman, serta foto foto
kota Padang Paska Gempa 30 September 2009 ada di skyscrapercity.
Arsitektur dan Aktivitas Masjid Nurul Iman Padang

Masjid Nurul Iman yang kini berdiri merupakan bangunan yang lahir dari proses renovasi total dan diresmikan di masa pemerintahan Gubernur Gamawan Fauzi. Bangunan masjid modern berarsitektur masjid universal dengan ciri bangunan berkubah besar di bangunan utama masjid dan dilengkapi dengan sebuah bangunan menara yang terpisah dari bangunan utama masjid.

Masjid Nurul Iman Padang, terdiri dari dua lantai, disangga 30 tiang, 16 tiang diantaranya adalah tiang penyangga utama yang berada di tengah bangunan masjid.  Selain bangunannya yang kokoh, Masjid Nurul Iman juga memiliki konsep nilai seni dan artistik tinggi. Konsep model bangunan Masjid Nurul Iman diambil dari konsep model Bangunan Jakarta Islamic Center (JIC), dipadu dengan arsitektur Masjid Atiin di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Fasad depan masjid Nurul Iman Padang foto @padang-today.com
Nuansa warna hijau mendominasi Qubah Masjid dan Menara, serta dihiasi dengan motif bintang segilima pada ornamen dinding bangunan Mesjid. Hal tersebut memiliki makna dan simbol keseimbangan dari nilai-nilai kebesaran serta keagungan agama Islam, sebagaimana masjid masjid di Timur Tengah. Sedangkan kubah masjid ini bermotifkan ketupat yang memiliki makna keindahan nilai-nilai kemoderatan bangunan masjid yang terdapat di Istanbul, Turki, dipadu dengan identitas nilai-nilai seni dan budaya Islam Nusantara.

Nilai spesifik lain yang terdapat pada bangunan Masjid Nurul Iman dan tidak dimiliki bangunan Mesjid lain adalah adanya beberapa jenjang menuju lantai dua yang berada ditiap sudut bangunan. Lokasi jenjang ini cukup strategis, karena menghubungkan antara tempat berwudhu dengan bangunan lantai II masjid, tempat jemaah melakukan ibadah sholat. 
Masjid Nurul Iman Padang dari balik pola segi delapan pagar Masjid
foto @west-sumatra.com
Selain itu lantai II tempat jemaah melakukan ibadah sholat juga dirancang dengan Nuansa lantai kayu yang cukup lembut dirasakan kaki jemaah. Lantai parkit ini dirancang dengan bahan yang terdiri dari kayu, dan paduan lempengan, dan gabus. Sehingga memberikan nuansa lembut dan sejuk. Bahan lantai ini didatangkan khusus dari Jerman.

Sebagai salah satu masjid kebanggan Sumbar, Masjid Nurul Iman juga memiliki fasilitas kegiatan keagamaan yang lengkap. Dimasjid ini terdapat sekretariat Badan Amil Zakat (Bazda), Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kantor Dewan Mesjid, Majelis Taklim, Remaja masjid, perpustakaan dan lain-lain.  Dengan bangunan yang megah dan fasilitas yang lengkap, sekarang yang sedang diupayakan Pengurus Masjid Nurul Iman dalam program-programnya kedepan adalah meng-Imarahkan Masjid Nurul Iman, yakni program-program yaang bertujuan menghidupkan dan meramaikan masjid, dan menjadikan Masjid Nurul Iman sebagai pusat keagamaan Umat Islam di Kota Padang khususnya dan Provinsi Sumbar umumnya.
Karnaval teong telong yang dimulai dari halaman masjid Nurul Iman 
Tradisi Telong Telong

Sekali dalam setahun, halaman Masjid Nurul Iman menjadi lokasi dimulainya pawai tradisi khas kota Padang yang bertajuk Telong Telong. Karnaval tradisional ini merupakan tradisi yang diselenggarakan pemerintah dan masyarakat Kota Padang dalam memeriahkan hari jadi Kota Padang. Pawai telong telong merupakan pawai obor dan lampion yang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat dari masing masing kelurahan dan kecamatan di kota Padang.

Pawai dimulai dari halaman masjid Nurul Iman dan berahir di kantor pemerintahan kota Padang. Pawai ini menyuguhkan berbagai macam kesenian khasa kota Padang. Pawai atau karnaval ini begitu meriah sehingga menyedot perhatian warga kota Padang dan sekitarnya termasuk para wisatawan mancanegara.

Video Masjid Nurul Iman Padang


Foto Foto Masjid Nurul Iman Padang

Masjid Nurul Iman Padang foto @flickr
Masjid Nurul Iman Padang foto@panoramio
Masjid Nurul Iman foto@panoramio
Suasana malam di masjid Nurul Iman Padang foto@panoramio
Lebih dekat ke pintu utama masjid Nurul Iman Padang foto@skyscrapercity

Post a Comment

0 Comments